KALENDER BIHARI KIWARI

KALENDER BIHARI KIWARI

Adalah sebuah kalender yang disajikan secara unik, yang mana untuk penanggalan menggunakan kalender Masehi, tetapi setiap hari mempunyai makna. Sehingga BIHARI/Leluhur/Budaya adalah pemahaman makna atau tuntunan dari Leluhur kita dalam hal ini tentang penanggalan kalender yang sangat detail (Sunda: "Usum jeun Musim"). Dan KIWARI adalah masa kini atau kekinian dalam hal ini adalah penanggalan Masehi, penanggalan umum yang dipergunakan saat ini.

Usum adalah musim periode tertentu dalam tanaman dan binatang, misalnya musim buah duren, musim belalang dll. 

Musim adalah musim pada periode tertentu dalam cuaca, misalnya musim hujan, musim kemarau, pancaroba dll. 

Penyajian Kalender Bihari dan Kiwari ini adalah bagaimana mengerti makna hari yang sangat detail dari Leluhur untuk dilaksanakan pada masa kini. Kami tidak menggunakan tanggal dan bulan serta tahun kalender leluhur karena sangat sulit untu di sosialisasikan.

Pada kalender ini pada bagian kiri atas tertulis WARA, yang artinya waktu atau masa. Terdapat 2 (dua) WARA yaitu :

  1. PANCAWARA : adalah Waktu yang Lima
  2. SAPTAWARA : adalah Waktu yang Tujuh
PANCAWARA terdiri dari :

  1. KLIWON memiliki nilai atau NAPTU = 8
  2. LEGI = 5
  3. PAHING = 9
  4. PON = 7
  5. WAGE = 4

Nilai atau NAPTU ini merupakan warisan budaya leluhur nusantara yang memiliki manfaat untuk memahami waktu sebagai makhluk, sebagai mana tuntunan keyakinan bahwa selain Allah SWT atau Sang Maha Segala Maha adalah makhluk, jika makhluk maka hidup atau bergerak, begitu pula waktu akan bergerak sesuai  ketentuan Nya. Sehingga Nilai/NAPTU dari waktu akan berpengaruh terhadap berbagai kehidupan seperti kelahiran/kehidupan manusia, musim, hingga kepada pergerakan alam semesta termasuk bintang, planet, galaksi dan lain-lain, inilah kesempurnaan Allah SWT atau Sang Maha Segala Maha disegala ciptaan Nya.

SAPTAWARA terdiri dari :

  1. MINGGU memiliki nilai atau NAPTU = 5
  2. SENIN = 4
  3. SELASA = 3
  4. RABU = 7
  5. KAMIS = 8
  6. JUM'AT = 6
  7. SABTU = 9
Penyusunan kalender ini terdiri dari 35 baris karena PANCAWARA X SAPTAWARA = 5 X 7 = 35 Baris, sehingga cukup jelas bahwa jika hari ini malam jum'at kliwon maka akan ketemu malam jum'at kliwon setelah 35 hari kedepan.
Pada tahap awal ini pemahaman hari dengan perhitungan Pancawara dan Saptawara. Karena secara keseluruhan wara tersebut terapat 10 wara antara lain:
  1. EKAWARA waktu yang 1
  2. DWIWARA waktu yang 2
  3. TRIWARA waktu yang 3
  4. CATURWARA waktu yang 4
  5. PANCAWARA waktu yang 5
  6. SADWARA waktu yang 6
  7. SAPTAWARA waktu yang 7
  8. ASTAWARA waktu yang 8
  9. SANGAWARA waktu yang 9
  10. DASAWARA waktu yang 10
untuk menjelaskan seluruhnya membutuhkan waktu yang cukup lama.
Pelaksanaan dari konsep perhitungan nilai/Naptu Pancawara dan Saptawara pada umumnya adalah :
  1. Pemahaman diri dengan mengenal kapan weton kelahiran misalnya saya lahir pada minggu kliwon maka jumlah naptunya adalah minggu(5) ditambah kliwon(8), sehingga jumlahnya 5+8 = 13. Untuk kemudian dipakai dalam berbagai aktifitas kehidupan
  2. Setelah memahami naptu diri maka korelasi atau hubungan dengan hari berjalan atau hari ini akan dapat kita ketahui.
  3. Dalam bermasyarakat atau berteman dengan memahami neptu masing-masing maka akan diperoleh informasi kebaikan dan kekurangan sebagai bahan mawas diri
  4. Dalam mencari pendamping maka akan mengetahui kebaikan atau kekurangan
  5. Juga dalam suatu acara atau resepsi pernikahan dapat diketahui hari baik atau beruntungnya
Pemahaman Pancawara dan Saptawara yang merupakan warisan leluhur adalah sebagai bagian ilmu dunia seperti ilmu teknologi dan sains lainnya, pemilik keputusan yang hakiki adalah berpulang atas segala izin dari Allah SWT atau Sang Maha Segala Maha.

Bentuk dari Kalender BIHARI KIWARI adalah sebagai berikut :

atau untuk mendownloadnya KLIK DISINI





Jika ingin komen langsung dengan penulis silahkan klik gambar WA di bawah ini:








Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.